Tanya ? Bersyukur saja.
Tanya ( ? )
???
Titik dimana kita ingin menemukan jawaban.
Seringkali kita bertanya-tanya tentang apapun. Tanya tentang mengapa manusia
diciptakan. Tanya mengapa kita hidup di dunia. Tanya siapa diri ini sebenarnya.
Tanya mengapa kamu memilih dia. Tanya adalah sesuatu yang selalu ada dalam
diri. Tanya adalah sesosok bayang yang selalu menghantui dan membuntuti kita
dari segala penjuru. Mungkin sudah krodatnya manusia harus selalu mencari
jawaban atas tanya-tanyanya itu sendiri. Karena tanya diciptakan dari ketika masih bocah.
Doktrin bahwa tanya adalah sebuah pemikiran cerdas, kritis dan diperlukan.
Tanya memang sesuatu yang amat
berharga karena dari tanya kita dapat jawaban baru yang membuat kita naik
tingkat ke level berikutnya. Dari tanya terdapat ilmu baru yang terselip dalam
setiap jawab. Dari tanya pun kita dapat nilai di bangku pendidikan. Namun
terkadang ada tanya-tanya yang sebenarnya tidak perlu kita tanyakan.
Tak jarang kita menemukan jawab
yang tak sesuai dengan keinginan kita lalu kita kembali menghadirkan tanya baru
dengan mengharap kepuasan diri. Berharap ada jawab yang membela yang sesuai
keinginan. Kita mencari jawab dalam jiwa-jiwa pemikir. Mereka berkhotbah mengutarakan deskripsi paragraph demi paragraph untuk sekedar menghilangkan
tanya pada diri kita. Namun tetap saja tanya akan selalu hadir dalam wujud yang
berbeda.
Kitab-kitab kita baca satu
persatu menerangkan jawab-jawab yang ingin kita dapatkan, tak sering juga kitab
itu malah membuat kita semakin jauh masuk kedalam tanya yang rumit. Terkadang membuat
hilang arah dan tak terkendali. Menolak semua jawab dan berteriak seperti
raungan singa lalu terseyum seperti orang gila. Separah itu tanya yang mulai
menggerogoti jiwa. Tanya yang membuat kita lupa. Tanya-tanya yang membutakan.
Tanya-tanya yang tak berujung. Lalu
terkadang kita membuat jawab sendiri, menciptakan opini baru yang tak berTuhan
demi kepuasan atas jawaban yang tak sesuai.
Kita lupa bahwa sebenarnya ada
jawab. Jawaban itu ada ketika kita punya iman. Kita hanya perlu bersembah diri
duduk dan bersujud. Berdoa dan menyerahkan semua tanya yang di luar logika.
Hanya perlu mengadah kedua tangan lalu kita berdongeng, kita curhat dan mungkin
jika perlu teteskanlah air mata sebagai bukti bahwa tanyamu sebenarnya adalah
sebuah rasa yang diciptakan Tuhan untuk sekedar membuatmu mengingat-Nya
kembali. Ibarat lonceng pemberitahuan bahwa kamu hanya perlu berpasrah diri dan
mensyukuri semuanya tanpa ada wujud tanya yang berbeda. Dan terkadang kita
hanya perlu duduk dan menikmati.
Comments
Post a Comment
silahkan dishare sebanyak-banyaknya dan berkomentarlah dengan bijak, terimakasih